Tahukah kamu bahwasannya ada tips membuat CV agar dilirik HRD? Apakah harus menarik, isi konten, atau malah apanya?
Ternyata, dalam pembuatan curriculum vitae (CV) tidak bisa asal-asalan atau sembarangan begitu saja. Maka dari itu, dibutuhkan skill khusus dalam membuat CV.
Namun, saat ini ada banyak aplikasi, platform, hingga website yang bisa generate CV secara otomatis. Tetapi, itu bukanlah menjadi jalan keluar karena kita sebagai kandidat tidak akan belajar banyak mengenai kerangka yang baik dan benar.
Lantas, berikut ini beberapa cara atau tips membuat CV agar dilirik HRD yang benar-benar direkomendasikan.
1. Singkat, Padat, dan To The Point
Tips membuat CV agar dilirik HRD yang pertama ialah direkomendasikan untuk membuat CV yang singkat, jelas, dan to the point.
Mekanisme atau indikator ini digunakan agar tidak membingungkan dan membuat Rekruter pusing karena tidak terlalu banyak kalimat yang bertele-tele.
Apalagi, banyak kandidat yang melamar. Jadi, tidak mungkin waktu HRD akan menyortir CV secara satu-persatu.
Bahkan, di dalam suatu penelitian diungkap jika HRD melakukan pengecekan CV hanya sekitar 5 hingga 10 detik saja. Maka dari itu, penting untuk langsung to the point pada CV tersebut.
CV yang direkomendasikan sebenarnya dalam 1 lembar halaman. Namun, jika 2 lembar juga tidak menjadi masalah. Akan tetapi, jangan sampai lebih dari 2 lembar halaman.
Langsung input atau masukkan data-data pribadi secara jelas, singkat, dan to the point di setiap masing-masing bagiannya. Jika memang ingin memasukkan deskripsi diri, fokuskan pada kelebihanmu.
2. Gunakan “Power Word” agar Lebih Efektif
Tips atau langkah yang selanjutnya ialah dengan senantiasa memperhatikan di setiap kata yang ingin digunakan.
Cobalah untuk memilih atau menggunakan kata yang memiliki power atau kekuatan. Karena, power word ini sangat berpengaruh terhadap penilaian Rekruter.
Beberapa contoh kata-kata power yang dapat diimplementasikan, misalkan:
- Pekerja keras
- Kreatif
- Ide-ide baru
- Inovasi
- Orientasi pada target
- Siap ditempatkan di seluruh Indonesia
- dan banyak lainnya
Kata-kata power tersebut bukan hanya memukau saja, melainkan juga bisa menjadi penilaian bagi Rekruter untuk membantu mengembangkan perusahaan lebih jauh lagi ke depannya.
Mulai sekarang, gunakan kata di atas dan tidak asal-asalan dalam menginput atau memasukkan setiap katanya.
3. Gunakan Font yang Familiar
Untuk tips poin ketiga ini sebenarnya terlihat begitu sepele, tetapi tidak diketahui oleh semua kandidat.
Cobalah untuk menggunakan font yang familiar dan profesional. Jangan menggunakan font yang aneh-aneh.
Beberapa font familiar yang direomendasikan, seperti:
- Arial
- Calibri
- Times New Roman
Selain font, pertimbangkan juga ukuran dari font tersebut yang paling kecil 10 point dan bisa mencapai 12 point.
Baca juga: Tips Mencari Kerja di Tahun 2023
4. Selalu Cantumkan Kontak Aktif yang Dapat Dihubungi
Tips membuat CV agar dilirik HRD pada poin ini bukanlah poin yang bisa disepelekan begitu saja.
Ada begitu banyak kasus atau sering terjadi saat HRD ingin menghubungi kandidat prospek, ternyata kontak yang tercantum tidak dapat dihubungi karena ganti nomor dan CV tersebut belum di-update.
Alangkah baiknya gunakan dan cantumkan kontak aktif yang biasa digunakan dalam keseharian. Beberapa macam kontak yang dapat digunakan, seperti:
- Nomor handphone
- Nomor WhatsApp
- Alamat email
Ketiga kontak tersebut sudah cukup bagus. Karena, biasanya Tim Rekruter akan menghubungi kandidat melalui WhatsApp maupun email perusahaan.
5. Kesesuaian Tata Bahasa dan Minimalisir Typo
Hal yang sering terjadi dan kadang sulit untuk bisa diminimalisir ialah konsisten menggunakan tata bahasa dan bisa meminimalisir typo.
Jika posisi yang kamu apply tersebut membuka lowongan dengan bahasa Indonesia, maka sesuaikan juga dengan CV yang berbahasa Indonesia.
Begitu pula jika ada yang open recruitment bahasa Inggris, buatlah dalam bahasa internasional bahasa Inggris. Karena, hal ini biasanya mencerminkan culture perusahaan.
Di lain sisi, minimalisir juga typo maupun kesalahan grammar. Terlihat sepele, tetapi ternyata sangat fatal dan berbahaya.
Cobalah untuk setiap CV yang telah dibuat diperiksa dan dibaca secara seksama. Setidaknya butuh waktu 3 – 10 menit untuk memastikan apakah CV tersebut ada typo atau tidak.
6. Tulis Pengalaman yang Relevan Saja
Penting untuk diketahui bahwasannya pengalaman yang relevan itu sangat disukai dan akan dilirik oleh HRD.
Berikut ini contoh perbedaan antara yang relevan dan tidak relevan:
- Pengalaman relevan: Berpengalaman sebagai admin semasa kuliah, maka mendaftar menjadi Admin, Customer Support, dan lainnya.
- Pengalaman non-relevan: Berpengalaman sebagai sales, mendaftar malah menjadi IT. Tentu sangat tidak relevan.
Namun, pengalaman yang tidak relevan tersebut sebenarnya bisa dipertimbangkan, asalkan kamu bisa meyakinkan Rekruter melalui pencapaian maupun aktivitas yang berkaitan dengan posisi yang di-apply.
7. Sertakan Sertifikasi
Tips membuat CV agar dilirik HRD yang terakhir yang bisa sedikit membantu ialah memasukkan atau menyertakan sertifikasi.
Bukan hanya sertifikasi saja, melainkan pelatihan, kursus, volunteer, hingga pengalaman di kemasyarakatan yang ikut serta terjun langsung tersebut akan sedikit membantu.
Penting juga untuk memasukkan informasi terkait sertifikasi secara detail, seperti:
- Siapa penyelenggaranya
- Tersertifikasi atau tidak
- Ada sertifikatnya atau tidak
- Kapan waktu pelaksanaannya
Hal ini demi menjaga validitas sertifikasi, pelatihan, atau kursus tersebut. Sehingga, HRD ataupun Rekruter bisa lebih yakin untuk bisa menarik kamu ke seleksi yang selanjutnya, yakni interview.
Baca juga: Perbedaan CV dan Resume yang Wajib Kamu Ketahui
Akhir Kata
Tips membuat CV agar dilirik HRD ternyata sangat mudah dan simple. Namun, masih banyak orang yang tidak sadar dan cenderung menyepelekan.
Lebih baik, sertakan informasi-informasi yang relevan saja. Tidak perlu aneh-aneh dan over, karena itu hanya akan jadi boomerang di sesi interview yang akan dilakukan.
Di lain sisi, proses pembuatan CV yang benar-benar matang biasanya akan berlangsung hingga 3 jam. Bahkan, bisa di-revisi berkali-kali apabila sudah dicek dan dibaca.
Jadi, bagaimana membuat CV itu? Sangat menantang, bukan?